Rabu, 03 November 2010

Ketika Hati Berbicara

Pasang surut dan riak gelombang kehidupan adalah hal yang biasa. Ada sebagian yang tetap bersikeras dengan argumen bahkan prinsipnya, apalagi jika menyangkut harga diri dan harga harga yang lain.

Ketika sebuah pencerahan mengilhami dan menguati salah satu di antaranya, pintu dialog pun menguak. Namun inikah yang ada di ujung harap manusia? Sekedar bicara dari hati ke hati, namun sebenarnya dalih yang berbicara secara verbal…

Apatah yang dapat mengentaskan seseorang dari pusaran arus gelombangnya ini? Hanya jika Ĥãtî yang Bicâra…. Bukan semata dari hati ke hati yang terdengar di telinga, Namun sesuatu yang tak terkatakan dengan manis atau yang diharap pendengar tuk terdengar.

Biarkan Ĥãtî yang Bicara… Hati yang penuh cinta, tanpa ada udang yang bersembunyi di antara bebatuan hatimu…. Maka kau pun kan menuai Băhãğĩa! 
Trust më…

by.  Yeni Christiana Lengkong 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar