Minggu, 29 April 2012


Ujian praktek seni budaya
12 maret 2012

“BERJUANG MERAIH ASA”
NASKAH MONOLOG (Alur)
YERRIO DARIUS RAOLIKA
XII IPA 2

·         Ialah seorang remaja laki2 tahun pada 1781
·         aku seorang pemulung sebatang kara
·         Berkeinginan untuk menempuh bangku pendidikan yang selama belasan tahun aku tak pernah menyentuhnya
·         aku hanya belajar dari buku2 bekas yang dibuang orang bersama teman2 q
·         aku makan hanya mengandalkan bak penampungan sampah atau meminta2 dirumah2 orang kaya belanda, walaupun yang diterima hanya makanan sisa ataupun makanan kucing??
·         aku belajar bersama temanq ditempat pembuangan sampah setempat
·         aku berbicara bahwa mungkin aku seorang yang pandai diantara teman2 ku?? Walau hanya bisa membaca
·         Terus menerus aku mengajarkan dan belajar besama sama teman2 q, sampai aku berkata2 dengan semangat yang menyemangati teman2q
·         Ketika aku menyakinkan teman2 q bahwa pendidikan meraih semua angan/ asa itu penting, ia ditangkap berserta teman 2q oleh tentara belanda
·         Namun didalam penjara aku  tetap menyemangati teman2 q untuk terus belajar
·         Didalam jeruji q terus belajar,,
·         Pada suatu malam terjadi kebakaran hebat dikampung , yang melahap semua rumah tak terkecuali,,
·         Ini pun membuatq berpikir unuk mebebaskan diri dan teman2q dari jeruji
·         Api terus menerus membakar seluruh isi desa dan penjara ini
·         q dan kelima teman2q selamat dengan menerobos dinding yang terbakar hebat
·         Ketika q keluar tak ada satupun orang lagi, yang terlihat hanya nyala api yang berkumandang,
·         Kami pun terhenyak kaget ketika segerombolan orang mendatangi kami,, mengajak mereka untuk ikut bersama,,
·         Hari2 berlalu, ditempat penampungan orang2 pribumi inilah korban kebakaran ditampung..
·         Aku dan kelima temanq pun berusaha untuk hidup, dan terus belajar. Jangan pernah kembali mengingat masa yang memilukan itu!!!
·         Kembali disemuah tempat aku bersama teman2 belajar yang bahannya kami temukan dijalan2
·         Ketika kelaparan menimpa kami semua, satu per satu teman2 q mati dan tersisa aku dan budi, harapan akan asa mereka tetap aku perjuangkan
·         Kami berdua mencari makan dengan penuh rasa sakit diperut yang tak tertahankan ketika kami sampai disebuah rumah, keluarlah seorang ibu yang merasa iba melihat kami berdua dan memberi kami seonggok nasi, betapa bersyukurnya kami waktu itu
·         Akhirnya kami disuruh masuk kerumah itu dan diperkenalkan dengan seorang lelaki yang tak lain dan tak bukan adalah suaminya, mereka adalah orang pribumi yang dipercayakan belanda unuk mengurus tanah2 perkebunan, namun mereka tidak memiliki anak, betapa bahagianya kami ketika disambut untuk menjadi bagian dari keluarga mereka…
·         suatu malam aku bersama budi mengacak2 lemari buku dikediaman kami sekarang, betapa terkejutnya ibu Tutik begitu kami memanggilnya,seperti baru pertama kali melihat buku kami membaca terus menerus, dan ibu Tutik hanya tersenyum
·         keesokan harinya kehidupan berubah drastis, aku dan budi yang selamaini berkeinginan untuk bersekolah, akhir nya terpenuhi, perjuangan kami untuk senantiasa belajar menjadikan kami tahu membaca sehingga kami bisa cepat menyesuaikan diri
·         kami bertrima kasih kepada kedua orang tua angkat kami,
·         kini angan ku untuk belajar disekolah terwujud, teman2 ku yang berjuang mati2an bersama ku, kini mungkin?? Tersenyum disana.
·         “berjuang meraih asa walau penuh tantangan”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar